Minggu, 17 Februari 2013

Fakultas dan Program Studi IPB


Fakultas dan Program Studi Institut Pertanian Bogor (IPB) 2010

FAKULTAS PERTANIAN 
1. Manajemen Sumberdaya Lahan
2. Agronomi dan Hortikultura
3. Proteksi Tanaman
4. Arsitektur Lanskap

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 
1. Kedokteran Hewan

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 
1. Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya
2. Manajemen Sumberdaya Perairan
3. Teknologi Hasil Perairan
4. Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
5. Ilmu dan Teknologi Kelautan

FAKULTAS PETERNAKAN 
1. Teknologi Produksi Ternak
2. Nutrisi dan Teknologi Pakan

FAKULTAS KEHUTANAN 
1. Manajemen Hutan
2. Teknologi Hasil Hutan
3.  Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
4. Silvikultur

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
1. Teknik Mesin dan Biosistem
2. Teknologi Pangan
3. Teknologi Industri Pertanian
4. Teknik Sipil dan Lingkungan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
1. Statistika
2. Meteorologi Terapan
3. Biologi
4. Kimia
5. Matematika
6. Ilmu Komputer
7. Fisika
8. Biokimia

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN 
1. Ekonomi dan Studi Pembangunan
2. Manajemen
3. Agribisnis
4. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
5. Ilmu Ekonomi Syariah *new

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA 

1. Ilmu Gizi
2. Ilmu Keluarga dan Konsumen
3. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Jurusan di UI



Penjelasan Tentang Jurusan yang ada di Universitas Indonesia

1. Fakultas Kedokteran ( FK )
Jenjang S1
Program Studi Pendidikan Dokter terdapat Program Sarjana Reguler dan Program Sarjana Kelas Khusus Internasional bekerjasama dengan The University of Melbourne dan Monash University dilanjutkan dengan program pendidikan profesi jenjang pertama/dokter.
Jenjang S2 (Magister)
Program Magister dibagi menjadi beberapa jurusan dimana terdapat
1. Program Studi Ilmu Biomedik dengan kekhususan : Anatomi, Biokimia, Biologi Kedokteran, Farmakologi, Fisiologi, Histologi, Imunologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Patobiologi, Sciences Reproduksi Kedokteran, Sciences Transfusi, Onkologi
2. Program Studi Ilmu Gizi dengan Kekhususan : Ilmu Gizi Klinik, Ilmu Gizi Komunitas
3. Program Studi Kedokteran Kerja dengan Kekhususan peminatan: Kedokteran Kerja, Penerbangan, Kedokteran Hiperbarik
4. Program Pendidikan Magister Kedokteran Profesi Jenjang kedua Dokter (Spesialis I) dengan program studi:
1. Anestesiologi
2. Ilmu Bedah
3. Ilmu Penyakit Dalam
4. Ilmu Kesehatan Anak, Neurologi
5. Ilmu Kedokteran Jiwa
6. Obstetri dan Ginekologi
7. Ilmu Penyakit Mata
8. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
9. Ilmu Kesehatan THT
10. Bedah Kepala & Leher
11. Ilmu Penyakit Jantung & Pembuluh Darah
12. Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
13. Radiologi
14. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
15. Patologi Anatomik
16. Patologi Klinik
17. Orthopaedi dan Traumatologi
18. Ilmu Urologi
19. Ilmu Bedah Saraf
20. Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik
21. Ilmu Bedah Plastik
22. Ilmu Kedokteran Olahraga
23. Mikrobiologi Klinik
24. Farmakologi Klinik
25. Ilmu Kedokteran Okupasi.
Jenjang S3 (Doktor)
Program Doktor menempati area seluas 2,84 hektar yang berlokasi di daerah Salemba, Jakarta Pusat. Fakultas Kedokteran UI memiliki sarana penunjang kegiatan belajar dan mengajar seperti perpustakaan (buka 24 jam), pusat komputer & laboratorium untuk keperluan analisis dan praktek seperti laboratorium pendidikan dan penelitian.
Program-program studi S3 yang terdapat disini diantaranya adalah:
* Program Studi Ilmu Biomedik
* Program Studi Ilmu Gizi
* Program Studi Ilmu Kedokteran
2. Fakultas Kedokteran Gigi ( FKG )
Departemen
Fakultas Kedokteran Gigi UI (FKG) membawahi 8 departemen, yaitu:
* Departemen Bedah Mulut,
* Departemen Penyakit Mulut,
* Departemen Konservasi Gigi,
* Departemen Periodontologi,
* Departemen Prostodonsia,
* Departemen Orhtodonsia,
* Departemen Radiologi Ked.Gigi,
* Departemen Dental Material Ked.Gigi.
3. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ( FMIPA )
Departemen
Biologi
Departemen Biologi FMIPA-UI merupakan pusat pendidikan dan penelitian konservasi keanekaragaman hayati dan didirikan dengan tujuan untuk meningkatan sumberdaya manusia yang mampu bersain di bidang ini. Sarana-sarananya diantara lain adalah Laboraturium Biologi Laut, Bio Perkembangan, Ekologi, Genetika, Fisiologi, Mikrobiologi, hingga Taksonomi. Peminatan di biologi antara lain : genetika, taksonomi, fisiologi hewan, fisiologi tumbuhan, mikrobiologi, ekologi, kelautan, biologi perkembangan
Pada jenjang S1 program studi Biologi terdapat program Sarjana Reguler; Jenjang S2 terdapat Program Magister Biologi dan Magister Kelautan; Jenjang S3 terdapat Program Doktor Biologi.
Farmasi ( akan menjadi fakultas sendiri )
Pada jenjang S1 program studi farmasi terdapat program Sarjana Reguler, kelas paralel dan Kelas Ekstensi.Untuk Jenjang Profesi terdapat program profesi Apoteker. Pada Jenjang S2 terdapat Pascasarjana Ilmu Kefarmasian yang terdiri dari peminatan teknologi farmasi, peminatan kimia farmasi/kimia medisinal, peminatan biologi farmasi dan peminatan farmasi klinik. 
Fisika
Departemen Fisika dan terapannya memiliki lima bidang studi kekhususan peminatan yaitu, Fisika Nuklir dan Partikel, Fisika Material dan Zat Mampat, Fisika Instrumentasi Elektronika, Geofisika, dan Fisika Medis dan Biofisika.
Pada Jenjang S1 program studi fisika terdapat program sarjana reguler, kelas ekstensi dan kelas paralel. Pada jenjang S2 dan S3 program magister dan doktor Fisika, terdapat program studi Ilmu Material. Sarana pendidikannya diantara lain laboratorium dasar yang terdiri dari Laboratorium Fisika Dasar, Laboratorium Fisika Lanjutan dan Laboratorium Fisika Modern.

Geografi
Pendidikan geografi disampaikan melalui pendekatan regional dan topikal. Bidang Fakultas dengan pendekatan di atas dapat ditinjau dari segi geografi fisik maupun dari geografi manusia dengan inti terdiri dari empat topik yakni kependudukan, geomofologi, klimatologi, kartografi, dimana geografi fisik menjadi keutamaan dalam pendidikan di jurusan geografi. Meskipun geografi fisik mendapat penekanan utama, jurusan tetap mendorong pengembangan geografi sosial maupun geografi regional penelitiannya maupun pengembangan kurikulumnya. Peminatannya yaitu: aplikasi geografi fisik, pengembangan wilayah (sosial), sistem informasi geografis dan penginderaan jauh
Saat ini pada program studi Geografi terdapat: Jenjang S1 Program sarjana reguler, Jenjang magister (S2) serta Jenjang Doktor (S3).

Kimia
Jenjang strata satu (Sarjana Kimia) di UI terdapat kelas reguler, ekstensi dan paralel. Jenjang strata dua (Magister Ilmu Kimia), dan jenjang strata tiga (Doktor Ilmu Kimia). Sarana diantara lain adalah perpustakaan dan fasilitas Laboraturium Kimia Dasar, Kimia Analitik, Kimia Fisik, Kimia Anorganik, Kimia Organik, dan Biokimia. Peminatan di kimia yaitu: kimia organik, kimia anorganik, biokimia,  kimia fisik, kimia analisis

Matematika
Departemen Matematika UI dilengkapi dengan sarana seperti Fasilitas Laboratorium Komputer dan Fasilitas Perpustakaan. Peminatannya yaitu: Aktuaria, komputasi, matematika murni, statistika, dan riset operasi
4. Fakultas Kesehatan Masyarakat ( FKM )
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia atau disingkat FKM UI adalah salah satu fakultas dibawah Universitas Indonesia yang mempelajari tentang ilmu keselamatan dan kesehatan kerja (“K3”) yang merupakan bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik yang bersifat kajian maupun ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Departemen
-Ilmu Gizi
-Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Biostatistik, Epidemiologi, Informatika Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Reproduksi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen Asuransi Kesehatan, Manajemen Informasi Kesehatan. Manajemen Pelayanan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Promosi Kesehatan.
5. Fakultas Ilmu Keperawatan ( FIK )
Pendidikan Ners di FIK- UI terdiri dari dua jenis program, yaitu Program Reguler yang diperuntukkan bagi mereka yang lulus dari SMU jurusan IPA. Sedangkan Program Ekstensi disediakan bagi lulusan D3 yang ingin melanjutkan pendidikan kejenjang Sarjana Keperawatan dan kemudian Ners. Mahasiswa program reguler aka menempuh 144 SKS (8 Semester) tahap akademik dan 25 SKS (2 Semester) tahap profesi untuk mendapatkan gelar ”Ners” (didepan nama) dan ”S.Kep” (dibelakang nama). Sedangkan untuk mahasiswa ekstensi membutuhkan minimal 4 semester (72 SKS) di tahap akademik dan 2 semester (25 SKS) di tahap profesi, untuk menjadi Ners.
Universitas Indonesia melalui Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK UI) telah menghasilkan lebih dari 3552 Ners dan 773 magister &magister spesialis keperawatan. Lulusan tersebut telah bekerja sebagai perawat porfesional bahkan beberapa berhasil menduduki posisi penting di berbagai tatanan pelayanan kesehatan, insitusi pendidikan, institusi riset, dan tatanan lain yang memerlukan keahlian keperawatan. Kurikulum pendidikan Ners di FIK-UI juga telah diakui secara internasional. Hal ini dibuktikan antara lain dengan kemudahan yang didapatkan lulusan FIK-UI untuk mendapatkan Registered Nurse (RN), di negara-negara maju untuk kemudian bekerja dengan kualifikasi yang disamakan dengan perawat di negara tersebut. Permintaan dan kebutuhan pasar terhadap lulusan FIK sangat tinggi termasuk peluang bekerja di luar negeri seperti di Australia, Jepang, Belanda, Timur Tengah, Malaysia dan Singapura, dengan penghasilan yang sangat menarik.
Untuk memenuhi kompleksitas pelayanan keperawatan, sejak tahun 1999 FIK UI membuka program Magister & Magister Spesialis yang terdiri dari Jenjang Magister dengan kekhususan:
* Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan
* Keperawatan Komunitas,
* Keperawatan Maternitas,
* Keperawatan Medikal Bedah,
* Keperawatan Jiwa,
* Keperawatan Anak.
Pendidikan profesi jenjang kedua (Ners Spesialis I) dengan kekhususan:
* Keperawatan Komunitas,
* Keperawatan Maternitas,
* Keperawatan Medikal Bedah,
* Keperawatan Jiwa,
* Keperawatan Anak.
Magister Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan,
* Magister Keperawatan & Ners Spesialis Keperawatan Komunitas,
* Magister Keperawatan & Ners Spesialis Keperawatan Maternitas,
* Magister Keperawatan & Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah,
* Magister Keperawatan & Ners Spesialis Keperawatan Jiwa,
* Magister Keperawatan & Ners Spesialis Keperawatan Anak.
Selain memiliki program pendidikan, Magister dan Spesialis, pada semester ganjil 2008 ini FIK UI segera akan membuka Program Doktor Keperawatan bagi lulusan Magister & Spesialis Keperawatan untuk mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia.
Dengan program-program pendidikan yang dimiliki oleh Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, diharapkan akan menghasilkan perawat profesional yang mampu bersaing secara nasional, regional maupun global dan mampu mengembangkan IPTEK Keperawatan serta peka budaya untuk kesejahteraan masyarakat.
6. Fakultas Teknik ( FT )
FTUI terdiri atas tujuh departemen sebagai pengelola sumber daya akademik yang membawahi delapan program studi sebagai kesatuan rencana belajar berdasarkan suatu kurikulum teknik:
* Departemen/Program Studi Teknik Sipil
* Departemen Teknik Mesin/Program Studi Teknik Mesin dan Program Studi Teknik Perkapalan.Departemen Teknik Mesin adalah satu-satunya Departemen yang memiliki lebih dari satu Program Studi.
* Departemen/Program Studi Teknik Elektro
* Departemen Teknik Metalurgi dan Material /Program Studi Teknik Material
* Departemen/Program Studi Arsitektur
* Departemen/Program Studi Teknik Kimia
* Departemen/Program Studi Teknik Industri
7. Fakultas Hukum ( FH )
Di Fakultas Hukum Universitas Indonesia terdapat 7 (tujuh) program kekhususan (PK) yang merupakan penjurusan atau keahlian secara spesifik yang dapat dipilih oleh mahasiswa, yaitu:
1. hukum perdata
2. hukum pidana
3. hukum acara
4. hukum ekonomi
5. hukum tata negara dan hukum administrasi negara
6. hukum internasional
7. hukum dan masyarakat
8. Fakultas Ekonomi ( FE )
Departemen : Ilmu Ekonomi, Akutansi, Manajemen
9. Fakultas Ilmu Budaya ( FIB )
Program Studi S1 meliputi:
  1. Program Studi (PS) Bahasa dan Kebudayaan Korea
  2. Program Studi Belanda
  3. PS Ilmu Arkeologi
  4. PS Ilmu Filsafat
  5. PS Ilmu Perpustakaan dan Informasi
  6. PS Arab
  7. PS Sejarah
  8. PS Cina
  9. PS Jawa
  10. PS Indonesia
  11. PS Inggris
  12. PS Jepang
  13. PS Jerman
  14. PS Rusia
  15. PS Prancis
10.  Fakultas Psikologi ( FPsi )
Fakultas Psikologi (FPsi) UI terletak di kampus Depok. FPsi memiliki 6 bagian yang merupakan perwujudan cabang-cabang psikologi, yaitu:
  • Bagian Psikologi Perkembangan
  • Bagian Psikologi Pendidikan
  • Bagian Psikologi Umum & Eksperimental
  • Bagian Psikologi Industri & Organisasi
  • Bagian Psikologi Klinis, serta
  • Bagian Psikologi Sosial.
11. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP )
Program Studi :
  • Program studi ilmu Komunikasi
  • Program Studi Ilmu Politik
  • Program Studi Ilmu Administrasi
  • Program Studi Ilmu Kriminologi
  • Program Studi Ilmu Sosiologi
  • Program Studi Ilmu Antropologi
  • Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial
  • Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.
12. Fakultas Ilmu Komputer ( Fasilkom )
Departemen : -Ilmu komputer    – Sistem Informasi
13. Fakultas Vokasi
Vokasi UI memiliki 6 bidang studi yang terdiri 15 program studi jenjang Diploma III (D3) :
  • Bidang Studi Administrasi
  1. D3 Asuransi dan Aktuaria
    1. Bidang Keahlian Asuransi
    2. Bidang Keahlian Aktuaria
  2. D3 Keuangan dan Perbankan
    1. Bidang Keahlian Keuangan
    2. Bidang Keahlian Perbankan
  3. D3 Perkantoran dan Sekretaris
  4. D3 Perpajakan
  • Bidang Studi Akuntansi
  1. D3 Akuntansi Keuangan
  2. D3 Akuntansi Sektor Publik
  3. D3 Akuntansi Teknologi Sistem Informasi
  • Bidang Studi Kedokteran
  1. D3 Fisioterapi
  2. D3 Okupasi Terapi
  3. D3 Perumahsakitan
    1. Bidang Keahlian Manajemen Perkantoran Medik
    2. Bidang Keahlian Kesekretarisan Medik
    3. Bidang Keahlian Keuangan, Akuntansi, dan SDM Rumah Sakit
    4. Bidang Keahlian Pemasaran, Humas, dan Mutu Rumah Sakit
  • Bidang Studi Komunikasi
  1. D3 Penyiaran
  2. D3 Periklanan
  3. D3 Hubungan Masyarakat (Humas)
  • Bidang Studi Manajemen Informasi dan Dokumentasi
  1. D3 Manajemen Informasi dan Dokumentasi
  • Bidang Studi Pariwisata
  1. D3 Pariwisata
    1. Bidang Keahlian Usaha Perjalan Wisata
    2. Bidang Keahlian Perhotelan
    3. Bidang Keahlian Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE)

Sabtu, 16 Februari 2013

Prediksi Passing Grade IPB


Prediksi Passing Grade Institut Pertanian Bogor (IPB) IPA 2013



Passing grade adalah ukuran atau batas akhir nilai diterimanya mahasiswa dalam suatu PTN. Tiap tahun passing grade selalu berubah-ubah dan cenderung naik. Pada kesempatan kali ini admin akan berbagi Passing Grade Institut Pertanian Bogor atau yang lebih dikenal dengan sebutan IPB. Tak salah jika IPB menjadi salah satu perguruan tinggi yang diminati banyak calon mahasiswa karena IPB selalu berada di peringkat 4 besar universitas terbaik di Indonesia. Langsung saja berikut ini prediksi passing grade IPB IPA 2013 :

Statistika  41,51 %
Ilmu Komputer  40,44 %
Matematika  40,38 %
Kimia  40,33 %
Teknologi Pangan  39,12 %
Teknik Mesin dan Biosistem  37,18 %
Teknik Sipil dan Lingkungan  36,63 %
Biologi  36,62 %
Kedokteran Hewan  35,38 %
Biokimia  35,21 %
Manajemen Hutan 34,86 %
Ilmu Gizi  34,58 %
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata  34,07 %
Manajemen  33,79 %
Manajemen Sumberdaya Lahan  33,50 %
Teknologi Industri Pertanian  32,89 %
Ekonomi dan Studi Pembangunan  32,81 %
Arsitektur Lansekap  32,77 %
Proteksi Tanaman  30,61 %
Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya  30,35 %
Teknologi Hasil Perairan  30,13 %
Agribisnis  30,07 %
Manajemen Sumberdaya Perairan  29,62 %
Fisika  29,29 %
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat  29,27 %
Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan  29,04 %
Nutrisi dan Teknologi Pakan  28,73 %
Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap  28,33 %
Meteorologi Terapan  28,18 %
Agronomi dan Holtikultura  28,10 %
Ilmu dan Teknologi Kelautan  28,00 %
Ekonomi Syariah  25,65 %
Teknologi Hasil Hutan  24,66 %
Teknologi Produksi Ternak  24,00 %
Silvikultur  23,49 %
Ilmu Keluarga dan Konsumen  22,87 %

Demikian Prediksi Passing Grade Institut Pertanian Bogor (IPB) IPA 2013 yang dapat admin bagikan untuk kali ini, semoga dapat menjadi pertimbangan bagi anda untuk memilih jurusan dan universitas yang terbaik bagi anda. Dan Jika anda menghendaki prediksi passing grade untuk universitas lain, tinggalkanlah komentar di bawah ini dengan format : NAMA PTN IPA/IPS. Jika ada permintaan untuk prediksi PTN yang lain maka admin akan mengusahakan prediksi passing grade secepatnya ditulis diblog ini. Terima kasih

About Fateta IPB


Ilmu dan Teknologi Pangan

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan di Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah salah satu Departemen tertua dari jenisnya di Indonesia. Departemen ini didirikan pada tahun 1964 di bawah Fakultas Teknik dan Teknologi Pertanian, dan sebelumnya disebut sebagai Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Setelah 1981, nama tersebut diganti sampai sekarang sebagai Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Departemen ini memiliki kompetensi inti di bidang ilmu pangan dan teknologi pangan, khususnya dalam kimia pangan, mikrobiologi makanan, makanan rekayasa proses, analisis makanan, kualitas makanan dan keamanan pangan.

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan menghasilkan gelar sebagai berikut, Master dan Program Doktor dalam Ilmu Pangan, dan Program Master Profesional dalam Teknologi Pangan. Saat ini, Departemen telah 487 mahasiswa sarjana dan 146 master dan doktor siswa belajar di berbagai bidang ilmu makanan. Para mahasiswa calon sarjana berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia. Pada periode tahun 1981 hingga 2010, Departemen telah 2.456 alumni untuk program sarjana dan 470 alumni untuk program pasca sarjana. Sebagian besar alumni kami bekerja di sektor-sektor terkait berbagai makanan dalam negeri dan luar negeri. Dengan gelar Program Sarjana Teknologi Pangan.

Departemen ini terdiri dari 56 anggota fakultas (37 PhD dan 19 MSc) dari berbagai latar belakang yang memberikan keahlian dalam berbagai spesialisasi. Para anggota fakultas memiliki keahlian di bidang kimia pangan, mikrobiologi makanan, pengolahan makanan, teknik pangan, keamanan pangan, analisis makanan, kimia rasa, bioteknologi dan bio-pengolahan, biokimia pangan dan gizi, dan toksikologi makanan. Fakultas secara aktif terlibat dalam pengajaran dan penelitian yang mencakup berbagai topik yang relevan dengan ilmu pangan, teknologi dan gizi. Beberapa anggota fakultas yang diakui oleh otoritas nasional dan internasional dan industri makanan di daerah yang beragam seperti pengolahan makanan, keamanan pangan dan keamanan, gizi, analisis makanan dan hukum makanan.

Departemen ini telah mencapai keunggulan dalam pengajaran dan penelitian serta memiliki mahasiswa-mahasiswa yang berkualitas. Departemen ini memiliki reputasi baik dalam kinerja penelitian fakultas, kurikulum, proses pendidikan, kinerja lulusan, manajemen internal dan organisasi, dan penciptaan dan perluasan kemitraan yang saling menguntungkan dengan sektor pemerintah dan swasta, nasional dan internasional. Departemen ini telah mengadopsi kurikulum ilmu pangan direkomendasikan oleh Amerika Serikat Institut Teknologi Makanan (IFT) sejak tahun 2003. Adopsi ini telah diakui Departemen sebagai trend setter dalam pengembangan ilmu makanan dan pendidikan teknologi di Indonesia.

Sistem Peredaran Darah


Sistem Peredaran Darah Manusia

Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda. Peredaran darah tertutup artinya dalam peredarannya darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah. Peredaran darah ganda artinya dalam satu kali beredar, darah melalui jantung sebanyak dua kali sehingga terdapat peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) melaluli arteri pulmonalis menuju ke paru-paru, kemudian melalui vena pulmonalis kembali ke jantung (serambi kiri).
Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung (bilik kiri) melalui aorta menuju ke seluruh tubuh, kemudian melalui vena cava kembali ke jantung (serambi kanan).

1. Alat Peredaran Darah
a. Jantung
Jantung berperan sebagai pemompa dalam sistem peredaran darah. Dua rongga atas yang disebut dengan serambi (atriumdan dua rongga bawah yang disebut bilik (ventrikel). Jantung memiliki tiga katup yaitu katup vena semilunair yang terletak pada pangkal aorta(arteri besar),
katup valvula bikuspidalis yang terletak antara bilik (ventrikel) kiri dan serambi (atrium) kiri, serta valvula trikuspidalisyang terletak antara bilik (ventrikel) kanan dan serambi (atrium) kanan.
Saluran yang keluar dari jantung disebutarteri. Arteri yang berhubungan langsung dengan jantung  yaitu Arteri pulmonalis dan Aorta. Arteri pulmonalis membawa darah kaya CO2 menuju paru-paru dan aorta adalah arteri terbesar yang mengalirkan darah dari jantung(bilik/ventrikel kiri) menuju ke seluruh tubuh.
 Saluran yang menuju ke jantung disebut vena. Pada jantung terdapat tiga buah vena yang berhubungan langsung dengan jantung atrium yaitu vena cava superior, vena cava inferior dan vena pulmonalis. Vena cava superior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian atas menuju ke jantung,vena cava inferior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian bawah menuju ke jantung dan vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke jantung.
Tekanan darah pada orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel berkontraksi disebut tekanansistol. Nilai 80 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel relaksasi disebut tekanan diastol.
Bilik (ventrikel) kiri mempunyai lapisan yang paling tebal karena berfungsi mengedarkan arah dari jantung ke seluruh tubuh. Dan yang kedua ketebalannya adalah bilik (ventrikel) kanan karena tugasnya lebih ringan yaitu memompakan darah menuju paru-paru.

b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan kapiler.
1) ArteriArah alirannya meninggalkan jantung. Darah dalam arteri kaya akanoksigen kecuali arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit
2) Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
3) Kapiler, berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah dengan sel jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.
4) Venule, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.
5) Vena, berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung. Darah di dalam vena kaya akan
CO2 kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit

2. Darah
Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin berfungsi untuk mengankut oksigen  dan karbondioksida.
a. Plasma
merupakan bagian darah yang berupa cairan. Fungsinya mengangkut sari makanan ke seluruh tubuh. Selain itu di dalam plasma darah terdapat protein-protein yang mempunyai fungsi khusus. Protein dalam plasma antara lain berupaalbumin  yang berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah , globulin yang berfungsi membentuk antibodi, dan fibrinogen yang berfungsi untuk pembekuan darah. Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebutserum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh.

b. Sel-Sel Darah
sel-sel darah merupakan bagian darah yang berupa padatan.yang terdiri dari :
1) Eritrosit(sel darah merah), berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa.
2) Leukosit (sel darah putih)berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas.  Diapedesis artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosisyaitu dapat membunuh kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 per mm3darah yang disebut leukositosis. Jika kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm3disebut
menderita penyakit leukopenia. Misalnya karena infeksi penyakit AIDS. Jika kadar leukosit di atas 200.000 per mm3 disebut menderita kanker darah atau leukemia.
3) Trombosit, berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit dibentuk di sumsum tulang belakang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak berinti.
Setiap komponen darah mempunyai fungsi tertentu, sehingga fungsi darah beraneka macam, yaitu sebagai berikut :
1) Sel-sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh tubuh.
2) Plasma darah, mengangkut sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh, urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin, dan hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh.
3) Fagositosis, yaitu menelan kuman penyakit dan zat asing yang masuk dalam tubuh.
4) Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman dan antitoksin untuk menetralkan racun.
5) Melakukan pembekuan darah ketika terjadi luka. Yang berperan penting adalah trombosit.
6) Menjaga kestabilan suhu tubuh, yaitu berkisar pada 37°C walaupun suhu lingkungan berubah. Darah mampu menyebarkan energi panas secara merata ke seluruh tubuh.

3. Golongan Darah
Karl Landsteiner (1968 – 1947), seorang ahli dari Austria, menemukan cara penggolongan darah dengan sistem AB0. Menurut beliau, darah dapat dibedakan menjadi golongan darah A, B, AB, dan 0 (nol). Penentuan golongan darah berdasarkan kandungan Aglutinogen  (antigen) dan Aglutinin (antibodi) dalam darah. Aglutinogen merupakan protein dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada dua jenis aglutinogen pada darah yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin merupakan protein di dalam plasma darah yang menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin berfungsi sebagai zat antibodi. Terdapat dua macam aglutinin yaitu aglutinin Î± (alfa) dan aglutinin Î²(beta). Aglutinin Î± disebut juga serum anti A yang akan menggumpalkan aglutinogen A. Sedangkan aglutinin Î² disebut juga serum anti B yang akan menggumpalkan aglutinogen B.
Tranfusi darah adalah proses penyaluran darah dari orang satu ke orang yang lainnya. Donor berarti pemberi dalam tranfusi darah dan resipien berartipenerima dalam tranfusi darah.
Golongan darah 0 disebut donor universal, artinya secara teori dapat ditransfusikan ke semua golongan darah tanpa digumpalkan oleh resipien. Hal inidisebabkan karena golongan darah 0 tidak mengandung aglutinogen. Sedangkan golongan darah AB disebut resipien universal, karena secara teori dapat menerima transfusi darah dari golongan apa saja. Hal ini disebabkan karena golongan AB tidak mengandung aglutinin sehingga tidak akan menggumpalkandarah jenis apapun dari donor.

4. Sistem Peredaran Getah Bening
Fungsi sistem peredaran getah bening (limfa)adalah sebagai berikut :
1. Untuk sistem pertahanan tubuh.
2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.
Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh.
Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut.
Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu. Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah
yang sudah mati.
Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebutpolip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui hidung, mulut, dan tenggorokan.

5. Kelainan pada Peredaran Darah
Beberapa kelainan pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut :
a. Anemia, merupakan keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin atau sel darah merah. Kadar hemoglobin yang rendah menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat. Perdarahan yang berat juga dapat mengakibatkan anemia. Selain itu anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi eritrosit.
b. Serangan jantung, ditandai dengan sakit pada bagian dada, gelisah, pucat, dan kulit terasa dingin. Serangan jantungnya hebat dan tidak segera mendapat pertolongan dapat menimbulkan gagalnya jantung memompa darah. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terkena serangan jantung adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, merokok, penyakit diabetes melitus, kegemukan, dan kurang olahraga.
c. Varises, yaitu pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki. Pada varises yang parah, pembuluh vena tampak melebar dan berkelok-kelok. Varises disebabkan oleh cacat/kerusakan pada katup vena sejak lahir. Varises juga sering terjadi karena bertambahnya beban vena akibat terlalu banyak berdiri, kehamilan, dan sebagainya. Pelebaran vena pada bagian anus disebut wasir atau ambeian.
d. Tekanan darah rendah (hipotensi), yaitu keadaan tekanan darah yang di bawah normal. Gejala hipotensi adalah lesu, pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan sampai pingsan. Penyebabnya dapat karena terlalu banyak meminum obat penurun tekanan darah, muntaber, dan pendarahan.
e. Tekanan darah tinggi (hipertensi), yaitu keadaan tekanan darah yang melebihi tekanan normal. Penyebab hipertensi adalah nikotin pada rokok, faktor keturunan, stress, kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang olahraga dan kelebihan obat-obatan.

Tugas Bahasa Indonesia


Biografi Edward Jenner

Jenner dilahirkan tahun 1749, di kota kecil Berkeley di Cloucestershire, Inggris. Selaku bocah berumur dua belas tahun dia sudah magang jadi ahli bedah. Kemudian dia belajar anatomi dan bekerja di rumah sakit. Tahun 1792 dia peroleh ijazah dokter dari Universitas St. Andrew. Di usia pertengahan empat puluhan dia sudah jadi dokter yang berbobot dan ahli bedah di Goncestershire.


Jenner sudah terbiasa dengan kepercayaan --yang umum dianut oleh para petani dan wanita pemerah susu di daerahnya-- bahwa orang yang kehinggapan penyakit "cacar sapi" semacam penyakit ternak ringan yang bisa menular kepada manusia, tak akan pernah tertimpa penyakit cacar. ("cacar sapi" itu sendiri tidak berbahaya, meskipun gejala-gejalanya mirip dengan cacar biasa). Jenner menyadari, bilamana kepercayaan para petani itu mengandung kebenaran, maka menyuntikkan "cacar sapi" ke tubuh manusia akan merupakan cara yang aman untuk membuat mereka kebal terhadap cacar. Dia pelajari dengan seksama masalah ini, dan menjelang tahun 1796 dia betul-betul yakin bahwa kepercayaan para petani itu memang ternyata tidak meleset. Maka Jenner memutuskan mencobanya secara langsung.

Di bulan Mei 1796 Jenner menyuntik James Phipps, seorang bocah lelaki berumur delapan tahun dengan sesuatu yang diambil dari bintik penyakit "cacar sapi" yang ada di tangan seorang pemerah susu. Sebagaimana memang diharapkan, bocah kecil itu kehinggapan "cacar sapi" tetapi segera sembuh. Beberapa minggu kemudian, Jenner menyuntikkan Phipps serum cacar. Dan sebagaimana diharapkan pada bocah itu tak tampak tanda-tanda penyakit.

Sesudah melakukan penyelidikan bebih mendalam, Jenner memperkenalkan hasil-hasil usahanya lewat sebuah buku tipis berjudul An Inquiry into the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae, diterbitkannya secara pribadi tahun 1798. Buku itulah yang jadi penyebab diterimanya vaksinasi secara umum dan berkembang luas. Sesudah itu Jenner menulis lima artikel lagi mengenai soal vaksinasi, dan bertahun-tahun dia mengabdikan waktunya menyebarluaskan pengetahuan tentang tekniknya dan kerja keras agar dapat diterima orang.

Praktek vaksinasi berkembang cepat di Inggris, kemudian menjadi hal yang diharuskan dalam kalangan
Edward Jenner dengan cuma-cuma mempersembahkan tekniknya kepada dunia dan tak berusaha sedikit pun peroleh keuntungan uang dari itu. Tetapi, di tahun 1802 parlemen Inggris sebagai tanda terimakasih dan penghargaan menghadiahkannya uang sejumlah 20.000 pond. Maka Jenner pun menjadi orang yang tennasyhur di jagad, dibanjiri rupa-rupa penghormatan dan medali. Jenner kawin dan punya tiga anak. Dia hidup hingga umur 73 tahun, meninggal dunia di awal taliun 1823 di rumahnya di kota Berkeley.

Seperti kita saksikan, Jenner menciptakan sendiri gagasan bahwa serangan penyakit "cacar sapi" dapat memberikan kekebalan terhadap cacar; dia dengar masalah itu dari orang lain. Dan juga ada bukti menunjukkan bahwa sudah ada yang melakukan vaksinasi "cacar sapi" sebelum Jenner melakukannya.
Tetapi, kendati Jenner bukanlah seorang ilmuwan orisinal yang luar biasa, tidak banyak orang yang sudah melakukan sesuatu yang begitu besar membawa manfaat bagi kemanusiaan. Melalui penyelidikan-penyelidikannya, percobaan-percobaannya, dan tulisan-tulisannya, dia salurkan dan alihkan kepercayaan rakyat awam yang tadinya tidak diperhatikan secara serius oleh dunia pengobatan, menjadi praktek baku yang telah menyelamatkan jutaan nyawa manusia. Meskipun teknik Jenner hanya bisa dipakai untuk mencegah satu jenis penyakit, tetapi penyakit itu betul-betul penyakit yang punya bobot bahaya. Berkat hasil kerja itu dia peroleh puji dan penghormatan, baik pada masanya maupun oleh generasi sesudahnya.

Ref :

* http://www.zephyrus.co.uk/edwardjenner.html
* http://www.fordham.edu/halsall/mod/1798jenner-vacc.html
* http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/jenner_edward.shtml
* http://www.sc.edu/library/spcoll/nathist/jenner.html
* http://www.aim25.ac.uk/cgi-bin/search2?coll_id=7135&inst_id=8
* http://www.npg.org.uk/live/search/portrait.asp?mkey=mw03459
* http://128.243.217.106/text/browse/byname/8d6e7232447c58c68052a7014d1c56c3.html
* http://scienceworld.wolfram.com/biography/Jenner.html
* http://media.isnet.org/iptek/100/Jenner.html

Sistem Regulasi

Sistem Regulasi pada Manusia

Tubuh manusia mempunyai banyak sistem organ tubuh. Sistem tersebut masing-masing melaksanakan fungsi faal tertentu. Agar dapat melaksanakan fungsinya dan tidak terjadi benturan, maka di dalam tubuh itu dilengkapi dengan sistem pengatur yang dikenal dengan sistem regulasi. Sistem regulasi pada manusia dilakukan oleh sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra. Ketiganya bertugas mengatur keserasian kerja organ tubuh. Sistem saraf menanggapin adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku. Alat indra merupakan penerima rangsang dari luar tubuh.
A. SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi/sistem kontrol yang bertugas menerima rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut (jaringan komunikasi dalam tubuh). Sel-selnya dibedakan menjadi dua, yaitu sel-sel saraf (neuron) dan neuroglia (memberi nutrisi dan bahan untuk hidupnya neuron).
1. Sel Saraf (neuron)
Merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan neurit (akson).
  1. Badan sel, mengandung nucleus dan nucleolus yang dikelilingi oleh sitoplasma.
  2. Dendrit, merupakan serabut saraf pendek yang bercabang-cabang keluar dari badan sel. Berfungsi menerima impuls (rangsangan) yang datang dari neuron lain untuk dibawa menujun badan sel saraf.
  3. Neurit (akson), merupakan serabut saraf panjang dan umumnya impuls dari badan sel saraf ke kelenjar-kelenjar dan serabut-serabut ke otot. Kebanyakan diselubungi selubung myelin yang berfungsi melindungi, memberi nutrisi, dan mempercepat jalannya impuls.
Bersadarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi empat
  1. Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan neuron lain.
  2. Neuron motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor. Dendritnya menerima impuls dari akson neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan efektor.
  3. Neuron konektor, berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain.
  4. Neuron adjustor, berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik pada pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
2. Sistem saraf
a. Sistem saraf pusat
1. Otak
Otak besar (cerebrum) terdiri atas lobus ocifitalis (bagian belakang) sebagai pusat penglihatan, lobus parietalis (bagian tengah) sebagai pusat pengendalian kerja kulit, lobus temporalis (bagian sampaing) sebagai pusat pendengaran, dan lobus frontalis (bagian depan) sebagai pusat pengendalian kerja otot.
Sebagai pengendali dan pengatur kerja organ tubuh, cerebrum dibedakan atas:
  1. Area sensorik, sebagai penerima rangsang dari reseptor.
  2. Area motorik, merespon rangsang yang sampai di otak dan efektor.
    1. Area asosiasi, sebagai penghubung area sensorik dengan area motorik, sebagai pusat berfikir, membuat keputusan, serta menyimpan ingatan dan kesimpulan..
Otak kecil (cerebellum) sebagai pusat keseimbangan, koordinasi gerakan otot secara sadar dan posisi tubuh. Kerusakan cerebellum akan menyebabkan gerak otot tidak terkoordinasi.
Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
A. Otak depan meliputi:
  1. 1. Hipotalamus, merupakan pusat pengatur suhu, selera makan, keseimbangan cairan tubuh, haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi, meregulasi pituitari.
  2. 2. Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima semua rangsan yang berasal dari sensorik cerebrum.
  3. 3. Kelenjar pituitary, sebagai sekresi hormon.
  1. B. Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang merupakan pusat refleks mata.
  2. C. Otak Belakang, terdiri atas dua bagian yaitu otak kecil dan medulla oblongata. Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah, mengatur pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan bersin.
  3. 1. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medulla oblongata ke bawah sampai ruas kedua tulang pinggang. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghubungkan impuls dari dank e otak, memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.
Bagian-bagian sumsum tulang belakang:
a)      Lapisan luar berwarna putih dan mengandung akson.
b)      Lapisan dalam berwarna kelabu dan mengandung badan sel saraf.
c)      Bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu yang disebut akar dorsal (mengandung sensorik, dendritnya berhubungan dengan reseptor), dan akar ventral (mengandung neuron motorik, aksonnya menuju efektor).
Pelindung pusat susunan saraf otak dan sumsum tulang belakang) disebut meninges, yang meliputipiameter, arakhnoid, dan durameter.
a)      Piameter, merupakan selaput paling dalam yang menyelubungi permukaan otak dan sumsum tulang belakang, banyak mengandung pembuluh darah, berperan memberi oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolisme.
b)      Arakhnoid, berupa jaringan yang lembut, terletak diantara piameter dan durameter.
c)      Durameter, merupakan lapisan terluar yang padat dank eras serta menyatu dengan tengkorak.
Pada sistem saraf pusat terdapat cairan yang cerebrospinal, terletak pada ventrikel otak dan sentralis berfungsi untuk suplai nutrisi sel-sel otak dan medulla spinalis.
b.  Sistem saraf tepi
1).12 pasang serabut otak 12 pasang saraf cranial) yang keluar dari beberapa bagian otak menuju alat indera, kelenjar, dan otot.
Berdasarkan karakteristiknya, saraf cranial dikelompokkan menjadi tiga.
a)                  Saraf cranial sensorik, terdiri atas saraf nomor I, II, dan IV.
b)                  Saraf cranial motorik, terdiri atas saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII
c)                  Saraf cranial sensorik dan motorik, terdiri atas saraf nomor V, VII, IX, dan X.
2). 31 pasang serabut saraf  sumsum tulang belakang (31 pasang saraf spinal) merupakan gabungan dari saraf sensorik dan motorik yang keluar melalui akar ventral. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.
c. Sistem saraf tak sadar (otonom)
1.   Saraf simpatik
Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis daerah leher dan pinggang, disebut saraf torakolumbar, berfungsi untuk mengaktifkan organ agar bekerja secara otomatis. Serabut ini menuju ke otot polos, alat peredaran darah, pencernaan makanan, dan pernafasan.
2.   Saraf parasimpatik
Saraf para simpatik berpangkal pada kedua oblongata dan daerah sacrum, bekerja berlawanan dengan saraf simpatik.
3.Mekanisme Kerja Saraf
Neuron mampu menerima dan merespon terhadap rangsang. Rangsang dari dendrit ke badan sel saraf oleh akson akan diteruskan ke dendrite akson yang lain. Bila sampai di ujung  akson, maka ujung akson akan mengeluarkan neurohumor yang memacu dendrit yang berhubungan dengan akson tadi.
Berikut ini neurohumor yang dikenal:
  1. i.      Asetilkolin, merupakan zat pemacu hubungan antara neuron dengan neuron, neuron dengan otot lurik, dan neuron dengan otot polos.
  2. ii.      Adrenalin (epinefrin), memacu hubungan antara neuron dengan otot jantung, neuron dengan otot polos bronkus. Epinefrin bersifat inhibitor, namun zat ini dapat dihilangkan oleh enzim kolinesterase pada sinspsis.
Penghantaran Inpuls
Rangsangan yang diterima oleh neuron sensorik akan dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
a.   Penghantaran lewat sel saraf
Sel saraf bila dalam keadaan istirahat, muatan listrik di luar sel saraf positif (+), sedangkan muatan listrik di dalam membran (-). Keadaan ini disebut polarisasi.
b.   Penghantaran lewat Sinapsis
1). Bila impuls sampai di tombol sinapsis, akan mengakibatkan peningkatan    permiabelitas membran prasinapsis terhadap ion Ca.
2). Gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinapsis.
3). Neurotransmiter membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah itu neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim asetil kolinesterase menjadi setil dan asam stanont. Zat ini disimpan dalam gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.
4. Gerak Tubuh
a. Gerak Biasa
Yaitu gerak yang disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan. Gerak biasa impulsnya melalui otak.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor.
b. Gerak Refleks
Pada gerak refleks, rangsangan tidak diolah di otak. Jalan terpendek yang dilalui gerak ini disebutlengkung refleks.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor.
5.  Bahaya obat-obatan dan narkoba terhadap sistem saraf
a.  Alkohol, menyebabkan kecanduan fisiologik, pandangan kabur, kendali otot garak hilang, denyut jantung melemah, dan frekuensi respirasi lambat.
b. Narkotika, menyebabkan adiksi fisiologik.
c. Valium, menimbulkan rasa tenang, santai dan tidak ada beban.
d. Amfetamin, obat perangsang yang menyebabkan orang tetap terjaga, bisa menimbulkan kelelahan yang berlebihan sehingga kesehatannya mengalami kemunduran, dan menimbulkan adiksi fisiologik.
e. bahan penikmat juga menyebabkan adiksi fisiologik.
6.      Gangguan pada sistem saraf
a. Epilepsi, disebabkan kerusakkan otak pada saat lahir, infeksi, racun, luka pada kepala, atau tumor pada otak.
b. Neuritis, iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, keracunan, maupun karena obat-obatan.
c. Alzheimer, berkurangnya kemampuan dalam mengingat.
B. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin (sistem hormon) merupakan bagian dari  sistem hormon yang mempunyai hubungan erat dengan sistem saraf. Perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf dapat dilihat pada tabel.
Tabel Perbadaan sistem saraf dengan sistem endokrin
No.Sistem sarafSistem endokrin
1.2.
3.
Responnya cepatSignal-signal dibawa melalui neuron
Responnya langsung terhadap rangsangan dari luar
Responnya lambatHormon-hormon dibawa melelui darah
Responnya tidak langsung terhadap internal
Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat besar.
Hormon berfungsi sebagai berikut:
  1. Mengatur homoeostatis
  2. Memacu pertumbuhan
  3. Untuk reproduksi
  4. Mengatur metabolisme
  5. Mengatur tingkah laku.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tetapi langsung masuk ke pembuluh darah.
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi tiga:
  1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, contoh kelenjar tiroid
  2. Kelenjar yang bekerja mulai saat tertentu, contoh kelenjar kelamin.
  3. Kelenjar yang bekerja sampai saat tertentu, contoh kelenjar timus.
Berdasarkan letak dan macamnya kelenjar endokrin dibedakan menjadi….
  1. 1. Kelenjar Hipofisis
Disebut juga master of gland karena mampu mensekresikan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan dalam tubuh. Terdiri darai
  1. a. Hipofisis lobus anterior, menghasilkan hormone:
1). Somatotropin, mempengruhi pertumbuhan.
2). Lactogenic Hormone, mempengaruhi kerja kelenjar susu.
3). Thyroid Stimulating Hormone (TSH), berfungsi sekresi kelenjar tiroid.
4). Adrenocorticotropic Hormon (ACTH), berfungsi mempengaruhi kerja kelenjar anak ginjal.
5). Gonadotropin, mempengaruhi kerja gonad (organ kelamin).
a. Follicle stimulating hormone, merangsang perkembangan folicke
b. LuteinizingHormon, bersama dengan esterogen menstimulasi ovulasi dan pembentukkan progesterone oleh korpus luteum, pada pria menstimulasi testis menghasilkan sperma.
  1. b. Hipofisis pars intermedia
Menghasilkan hormone Melanocyt Stimulating Hormon (MSH), mengatur perubahan warna kulit.
  1. c. Hipofisis lobus posterior, menghasilkan hormone berikut:
  2. Oksitosin, membantu proses kelahira.
    1. Vasopresin atau ADH, mempengaruhi menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah
    2. Pretesin, mempengaruhi tekanan darah
2.   Kelenjar Tiroid
Mensekresikan hormone tiroksin yang berfungsi mempengaruhi metabolisme sel, pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.
Kelebihan tiroksin menyebabkan morbus basedowi, yaitu peningkatan metabolisme seperti peningkatan denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata terbuka lebar, mata terbelalak. Pada anak-anak, jika kelebihan akan menyebabkan gigantisme, dan bila kekurangan menyebabkan kretinisme (kekerdilan), sedangkan pada dewasa menyebabkan miksedema, dengan gejala laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan dan rambut rontok.
3.   Kelenjar Paratiroid
Mensekresikan parathormon yang berfungsi mempertahankan kadar Ca dan P dalam darah. Hipersekresi menyebabkan batu ginjal dan gejala kekejangan otot. Hiposekresi menyebabkan kelainan tulang seperti rapuh, bentuk abnormal, dan mudah patah.
  1. 4. Kelenjar Suprarenalis (Adrenal)
Bagian korteks mensekresikan hormone kortison/kortikoid. Kekurangan akan menyebabkan Addison, dengan tanda-tanda kulit memerah, berat badan turun, badan lemah, dan tekanan darah rendah.
Bagian Medula mensekresikan hormone Adrenalin/epinefrin, yang berfungsi memacu jantung, melapangkan pernafasan, mengendorkan otot bronkioli, memacu glikogenolisis sehingga kadar gula dalm darah meningkat.
5.   Kelenjar Pankreas
Merupakan sekelompok sel yang dikenal dengan pulau Langerhands yang mensekresikan hormone insulin dan glukagon yang bekerja berlawanan untuk mengatur kadar gula dalam darah. Bila kadar gula tinggi, pancreas mensekresikan hormone insulin untuk mengubah glukosa menjadi glukagon. Sebaliknya, bila kadar glukosa menurun, maka hormone glukagon akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan insulin menyebabkan diabetes militus.
6.   Kelenjar Timus
Terletak di daerah dada, berfungsi pada masa pertumbuhan, yaitu mensekresikan hormonesomatotrof.
7.  Kelenjar kelamin
Pada laki-laki adalah testis, mensekresikan hormon androgen/testosteron dan spermatozoa.Testosteron mempengaruhi spermatogenesis serta untuk pertumbuhan sekunder., pada laki-laki misalnya suara menjadi besar, dada bertambah bidang, tumbuhnya rambut pada daerah tertentu (kumis, jenggot, jambang).
Pada perempuan, ovarium menghasilkan ovum dan mensekresikan hormone esterogen dan progesterone. Esterogen disekresikan oleh folikel De Graaf yang berfungsi mempengaruhi sifat kelamin sekunder perempuan seperti membesarnya payudara, pinggul, serta mulai menstruasi. Progesterondisekresikan oleh korpus luteum yang berfungsi mengatur pertumbuhan plasenta, menghambat sekresi FSH, bersam laktogen memperlancar ASI, dan mengatur endometrium.
8.  Kelenjar Pencernaan
Lambuang mensekresikan hormone gastrin, yang berfungsi untuk merangsang sekresi hormone gastrin. Kelenjar usus memproduksi memproduksi hormone sekretin yang berfungsi merangsang sekresi getah pancreas dan kolesistokinin yang merangsang vesika felea untuk mensekresikan getah empedu ke dalam usus.
C. SISTEM INDRA
Di dalam tubuh manusia terdapa bermaca-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan dari luar, yang disebut dengan ektoseseptor, yaitu alat indra. Ada lime macam alat indra sehingga di sebut pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendenganran, peraba, pengecap, dan pembau.
1.  Indra Penglihatan
Indra penglihatan manusia adalah mata. Sel-sel reseptor penglihatan (fotoreseptor) terlatak pada retina, yang tersusun atas sel batang dan sel kerucut.
a.  Alat Tambahan Mata
1). Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi.
2). Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva, kelenjar meibomian, lapisan tarsal, otot orbikularis okuli, jaringan ikat dan kulit luar.
3). Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yanh berlebihan.
4). Aparatus lakrimalis yang terdiri atas kelenjar air mata dan saluran air mata.
b.  Otot bola Mata
Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang berfungsi menggerakkan bola mata ke samping, atas, dan bawah.
c.  Bola Mata
1). Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya, serta kornea yang tembus cahaya dan berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2). Lapisan tengah (koroid) terdapat iris (selaput pelangi) yang menentukan warna mata. Di tengahnya terdapat lubang (pupil), berfungsi jumlah cahaya yang masuk ke mata.
3).  Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucut
Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan protein. Ketika terang rodopsin terurai dan ketika gelap rodopsin terbentuk kembali. Sel kerucut banyak mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin; peka terhadap warna biru, hijau, dan merah. Bagian retina yang paling peka cahaya adalah bintik kuning. Daerah ini banyak mengandung saraf penerima rangsang cahaya. Daerah tempat masuk dan membeloknya sarf penglihatan, tidak mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta.
d.  Lensa Mata
Terletak di belakang selaput pelangi, berbentuk bi konveks. Agar benda yang diamati tampak jelas, maka bayangan benda harus jatuh pada bintik kuning. Untuk itu lensa mata memiliki kemampuan untuk memipih dan mencembung, disebut daya akomodasi.
Bagaimana mata bisa melihat suatu benda?
Cahaya ditangkap mata → retina (bintik kuning) → kornea → aqueous humor → pupil → lensa → vitreous humor → fotoreseptor di retina → serabut saraf optic → pusat penglihatan di otak → sensasi penglihatan.
Manusia dapat mengalami kelainan-kelainan sebagai berikut:
  1. 1. Mata Miopi (rabun jauh)
Lensa terlalu cembung, sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di depan retina, akibatnya benda tampak tidak jelas. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cekung (negatif).
2.   Mata Hipertropi (rabun dekat)
Lensa terlalu pipih sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di belakang retina. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cembung (positif).
3.   Mata Prebiopsi (mata tua).
Lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasinya sangat kurang karena usia tua. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa rangkap (cembung-cekung).
4.   Astigmatisma
Bidang refraksi tidak rata sehingga sinar masuk ke dalam mata tidak difokuskan ke satu titik. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa silindris.
5.   Kekurangan Vitamin A, menyebabkan:
a. Bintik bitot, yaitu bintik putih pada kornea.
b. Xeroftalmia, keadaan kornea mongering.
c. Keratomalasi, kornea rusak
d. Kebutaan kornea
6. Kataraks
Karena kekurangan vitamin B2 (riboflavin) sehingga penglihatan terganggu karena lensa mata keruh.
7.   Buta Warna
Kebutaan terhadap warna di dalam retina terhadap tiga macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap warna dasar merah, hijau, dan biru. Berdasarkan reseptor warna tersebut dikenal:
  1. a. Mata Trikromat, yaitu mata normal, memiliki tiga macam reseptor warna.
    1. b. Mata Dikromat, yaitu hanya memiliki dua reseptor warna, dibedakan menjadi protanopia (buta warna), deutaranopia (buta warna hijau), dan ritanopia (buta warna biru).
    2. c. Mata Monokromat, yaitu hanya memiliki satu macam reseptor warna, sehingga hanya dapat melihat warna hitam dan putih, serta bayangan abu-abu.
8.   Glaukoma
Adalah meningkatnya volume aqueous humor, menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler sehingga kapiler darah tertekan, kelangsungan hidup sel-sel penyususn retina terancam dan dapat berakibat kebutaan.
9. Strabismus (juling)
Merupakan gangguan otot penggerak mata, dapat diperbaiki dengan cara operasi.
2.   Indra Pendengaran (telinga)
a.   Struktur Telinga
Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1). Telinga luar: daun telinga, liang telinga yang membantu mengkonsentrs=asikan gelombang suara.
2). Telinga Tengah:
a.   Membran Timfani (selaput gendang), menerima gelombang bunyi.
b.   Tulang-tulang pendengaran: tl. Martil (os maleus), tl. Landasan (os inkus) dan tl. Sanggurdi (os stapes), meneruskan vibrasi ke jendela oval.
c.   saluran eustachius, menyeimbangkan tekanan udara antara telinga tengah dengan lingkungan.
3). Telinga dalam
a.   Jendela oval, penghubung telinga tengah dan telinga dalam.
b.   Jendela melingkar, sebagai reseptor suara
c.   Koklea (rumah siput), reseptor untuk gerakan kepala.
d.   Saluran semisirkuler dan utrikulus, reseptor gravitasi
e.   Membran basiler, meneruskan vibrasi
f.    Organ Korti, tempat terdapatnya reseptor suara berbentuk rambut.
g.   Membran tektorial, meneruskan vibrasi ke organ korti.
b.   Mekanisme Pendengaran
Getaran suara → daun telinga → saluran pendengaran → membrane timfani → tulang martil → tl. Landasan → tl. Sanggurdi → jendela oval → cairan koklea → ujung saraf auditori → otak (lobus temporalis) → persepsi suara.
c.   Alat Keseimbangan
Telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan, yaitu alat deteksi posisi tubuhyang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh.
3.   Indra peraba dan perasa (kulit)
Kulit merupakan indra peraba dan perasa karena memiliki reseptor-reseptor sebagai berikut.
  1. Korpuskula Paccini, ujung saraf perasa tekanan kuat
  2. Ujung saraf sekeliling rambut, ujung saraf peraba.
  3. Korpuskula Ruffini, ujung saraf perasa panas.
  4. Ujung saraf Krause, ujung saraf perasa dingin.
  5. Korpuskula Meisneir, ujung saraf peraba.
  6. Lempeng Merkel, ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
  7. Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit.
4.   Indra Pengecap (lidah)
Lidah merupakan indra pengecap yang disebut kemoreseptor. Indra ini berupa kuncup/tunas pengecap yang mampu mengecap empat cita rasa yaitu manis (ujung lidah), asin (samping depan lidah), asam (samping belakang lidah), dan pahit (pangkal lidah). Bila zat masuk ke mulut, akan terlarut dan mengenai tunas pengecap, impuls akan diteruskan ke saraf VII dan IX menuju otak, oleh otak diolah, dan timbul kesan rasa.
5.   Indra Pembau (hidung)
Reseptor pembau terdapat dalam lapisan muka rongga hidung, berupa sel-sel olfaktori, yang berbentuk memanjang dengan ujung yang bersilia. Impuls sensoris akan ditransmisikan oleh serabut saraf cranial (saraf olfaktori) ke pusat pembau di otak.
Salah satu kelainan pada indra pembau sehingga kehilangan sensitifitas terhadap rasa bau adalahanosmia, disebabkan oleh:
  1. Penyumbatan rongga hidung akibat pilek
  2. Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
  3. Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
  4. Gangguan pada saraf otak I, bulbus olfaktorius, dan traktus olfaktorius.