Senin, 13 Mei 2013


Review Novel : Ayahku (Bukan) Pembohong



Novel Ayahku ( Bukan) Pembohong ini ditulis oleh Tere Liye. Novel ini nyeritain tentang sebuah keluarga sederhana dengan 1 orang anak laki-laki yang bernama Dam. Dam yang terlahir dengan sederhana membuat Dam diolok-olok sama teman sekolah yaitu si Jarjit. Disekolah Dam hanya berteman dengan Taani, Taani ini udah kayak sahabat Dam sendiri. Novel ini alurnya maju-mundur lhoo.. awalnya sih ribet juga ngebacanya, tapi lama kelamaan seru juga novelnya..
Dam yang sudah mempunyai dua anak yaitu Zas dan Qon bener-bener g mau anak-anaknya itu ngedenger cerita Ayahnya yang Dam anggap hanya bohong. Tapi, Taani yang menjadi istrinya ngelarang Dam untuk marah sama Ayahnya.
Ayah Dam ini sering nyeritain pengalaman beliau pas masih muda. Namanya anak kecil ya, pasti seneng banget kalo udah dengerin cerita seru dari Ayah atau orang lain. Setiap kali Dam pulang sekolah pasti Ayah bilang ‘ Dam, kau mau tau rahasia besar Ayah?’. Dam ini seneng banget sama Sepak Bola, dia ngefans berat sama Sang Kapten El Capitano. Ayah juga sangat antusias nyeritain kisah waktu beliau kuliah dan ketemu dengan El Capitano yang dulu semasa kecilnya hanya berjualan sup jamur.  Cerita tentang Lembah Bukhara, Suku Penguasa Angin, dan semua cerita Ayah ditelan mentah-mentah oleh Dam.
Sampai akhirnya Dam sekolah di Akademi Gajah. Dam disana sering dapet hukuman. Dam sama temennya dapet hukuman ngebersihin perpustakaan. Temennya si Dam ini, g sengaja baca buku tentang Lembah Bukhara. Dam yang ngerasa pernah denger cerita itu jadi penasaran dengan cerita itu. Dari situlah Dam ngerasa bahwa apa yang diceritain Ayahnya itu bukan pengalam Ayahnya melainkan dongeng.
Zas dan Qon sangat antusias dengan cerita kakeknya, sampe-sampe Zas dan Qon bolos sekolah terus pergi ke perpustakaan kota cuma demi nyari tau cerita kakeknya itu.
Dam yang tau anaknya itu bolos sekolah, langsung meminta Ayahnya untuk mengakui semua bahwa cerita itu bohong. Ayah Dam tetap bersikeras bahwa cerita itu memang nyata, dan Ayah tidak pernah bohong. Pada akhirnya, Dam memberikan pilihan kepada Ayahnya kalo Ayahnya tetap bersikeras g mau bilang itu bohong berarti Ayahnya harus pergi dari rumah Dam.
Ayah Dam yang sudah sangat tua itu memilih buat pergi dari rumah Dam. Ternyata Ayah pergi ke makam Ibu nya Dam. Pada saat di makam, Ayah Dam jatuh pingsan,dan Dam yang dikasih tau oleh orang lain langsung pergi ke rumah sakit.
Di rumah sakit Ayah Dam yang baru sadar langsung ngajak Dam bicara. Ayah tetap mengatakan semua cerita itu benar dan kemudian Ayah menceritakan tentang Danau Para Sufi. Ayah Dam akhirnya meninggal dunia, pada saat pemakaman baru semua terungkap bahwa Ayah memang bukan pembohong. Sang Kapten datang untuk mengucapkan bela sungkawa, banyak rekan-rekan Ayah Dam yang datang dan berkata Ayah memang orang yang jujur dan sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar